Skip to main content

Jangan Insecure!

#catatanyunay03

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


Buat kalian yang suka banget ga pede karena omongan banyak orang,
buat kalian yang suka ngerasa ga pantes karena suatu hal,
buat kalian yang suka ngerasa insecure karena ini itu dan segala hal.

Sadar ga sih? Kita selalu aja ngerasa kurang, kurang, dan selalu aja kurang.

Gue tau. Gue tau, kemungkinan semua orang pasti pernah mengalami hal yang sama. Sengaja ga sengaja pasti pernah tuh ngerasain. Like "gue kok gini-gini amat ya. Orang lain bisa gitu, kok gue gini-gini aja. Kenapa sih gue ga bisa kayak dia? Kapan gue bisa jadi dia? Enak banget sih hidup mereka!" etc.

Gue cuman mau nanya nih. Omongan seperti itu, ada ga sih untungnya buat lo pribadi? Gue rasa kalian semua juga tau jawabannya. Ga ada untungnya. Omongan lo itu malah buat lo sendiri ngerasa down. Biarin aja orang lain mau gimana-gimana. Kenapa kita harus insecure?

"Loh, gue kan juga manusia nay. Yaa, wajarlah."

Basically, semua orang pasti punya insecurities. Orang yang terlampau percaya diri pun juga akhirnya akan dihadapkan dengan suatu keadaan dimana dia akan merasa bahwa dirinya itu ga mampu, alias kurang. Kenapa? Salah satu penyebabnya, mungkin karena ada banyak toxic people dilingkungan sekitar kita. Menurut gue sih, lebih baik ga usah didengerin orang-orang seperti mereka. Toxic people ini juga banyak macam jenisnya ya gaisee*wadaww. Yang paling gue ga demen nih, mereka ga pernah menghargai orang sekitarnya. Ini yang buat kita selalu ga pedeee aja bawaannya.

Yet, kita juga ga selalu harus menyalahkan orang-orang sekitar. Perasaan itu juga bisa muncul karena cara berpikir kita sendiri. Kok bisa yah? Ya iyalah bisa. Karena kita kurang bersyukur:) Kalo kita selalu ngerasa kurang, kapan waktu kita untuk bisa bersyukur atas apa yang telah ditakdirkan?

So far, gue ngerasa fine-fine aja kalo tiba-tiba ga pede. Gue berusaha mengontrol agar perasaan seperti itu jangan sampai berlebihan dan akhirnya mengalahkan diri gue sendiri. Insecure sama orang lain itu ga salah sebenernya. Tapi jangan jadikan itu sebagai hambatan. Jadikan itu semangat untuk diri kita, agar bisa menjadi yang lebih baik dan akan menjadi yang terbaik.

Kalo menurut pengalaman gue pribadi, gue masih inget banget waktu sekolah kalo disuruh maju kedepan untuk presentasi hasil tugas, gue susah banget buka mulut buat ngomong. Kalo dipikir yang liatin kan juga temen sekelas ya. Malah gugupnya minta ampun lagi. Padahal yang ngejekin gue juga ga ada tuh. Public speaking gue kalo bisa dibilang nol, ya nol. Tapi gue mulai mikir dan berusaha gimana sih caranya untuk ngelatih biar gue bisa bicara didepan banyak orang, seperti temen-temen gue yang lain. Jujur gue lebih seneng nulis daripada banyak omong, wkwk. Jadi gue memutuskan berlatih public speaking dengan cara bicara sendiri didepan cermin (kalo pas ortu gue lagi jalan ya) dan ngeluarin semua uneg-uneg yang ada didalam hati dan pikiran gue. Sampai sekarang, masih berproses. Moga gue bisa lebih pede lagi pas kuliah nanti:)

Gue juga pernah denger pengalaman seseorang yang suka diejekin temennya gara-gara dia memiliki postur tubuh yang besar. Lama-kelamaan dia mengalami sedikit gangguan kejiwaan dan akhirnya memutuskan untuk melakukan diet ketat. Tanpa ia sadari, diet ketatnya itu menyebabkan ia mengidap berbagai macam penyakit. Dari kisah ini seharusnya kita paham bahwa sangat penting menjadi seseorang yang "bodo amat". Bodo amat disaat yang tepat itu keren banget. Beneran. Ga boong gue. Dijamin idup lo auto damai.

Perlu diingat, kita ga harus terus-menerus menjadi pribadi yang "bodo amat". Seperti saat dinasehatin yaa, didengerin. Menasihati dengan men-judge itu beda yaa! Menasihati itu artinya ketika seseorang melihat kita melakukan kesalahan dan ia memberitahukan dengan baik kepada kita bahwa itu salah, ga baik buat diri kita, maupun orang lain. Kalaupun kita ga terima nasihat si dia, dianya bakal diem aja.

Nah kalo men-judge ini artinya orang yang mengomentari dari apa yang ada dipikirannya saja dan apa yang menurutnya sendiri itu benar, tanpa memikirkan sama sekali perasaan orang lain. Dia pengen banget kalo kita menjadi seperti apa yang ia mau, begitu. "Lo tuh bagusnya kayak gini! Daripada begini!" Lebih kearah memaksa sih, menurut gue.

Oke. Balik lagi ke pembahasan.

Jangan terlalu dengerin apa kata orang lain deh. Fokus sama tujuan lo sendiri, bukan fokus sama apa yang orang lain inginkan. Lo semua punya tujuan idup yang beda-beda kan? Dan untuk kita-kita yang demen banget ngomentarin orang lain, usaha deh buat ngurangin itu semua. Suatu saat omongan kita mungkin menjadi penyebab seseorang kehilangan nyawanya. Serem banget kan? Udah dosa, malah tambah dosa banget lagi.

Jadi, semangat buat kalian yang ngerasain hal yang sama. Gue tau kalian bisa ngadepin semuanya. Jangan sampai insecurites kita ini menjadikan kita melakukan hal-hal yang menyimpang seperti cerita tadi ya.

Jangan lihat orang lain, tapi lihat diri kita sendiri. Perbaiki semua hal dengan rasa sabar. Jangan lupa bersyukur. Karena itu yang terpenting.

Semoga tulisan-tulisan gue bisa menginspirasi sekaligus memotivasi kalian semuanya, dan juga bisa bermanfaat buat gue dan juga buat yang lainnya yaaa <3

Barakallahu fiikum.

don't forget to follow my instagram account: ny_ayuprtwi

n twitter: nayyys_

Comments

Popular posts from this blog

Kalau Kamu Unggul Dalam Hal Dunia, Memangnya kenapa?

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِالرَّحِيْــــــــــــــم 🌷 KALAU KAMU UNGGUL DALAM HAL DUNIA, MEMANGNYA KENAPA? 🌷                                                 Ukhty, akhy.. Kalau kau cantik dan tampan memangnya kenapa? Cacing tanah tak membedakan mana kulit mulus, mana kulit tak terurus. Kalau suaramu indah memangnya kenapa? Malaikat tak peduli suara seindah apapun yang menolak basah untuk berdzikir. Kalau hartamu banyak memangnya kenapa? Surga tak mampu kau beli pintu masuknya dengan kekayaanmu itu. Kalau kau pintar memangnya kenapa? Tanah tak pandang yang paling banyak ijazahnya untuk ia himpit, kalau sombong dalam urusan agama. Ukhty, akhy.. Ini sifat angkuh, mari kita buang jauh-jauh. Mari kita perbaiki standarisasi baik dalam pikiran kita. Yang baik, tidak dilihat dari yang cantik dan tampan. Tapi yang akhlak dan lisannya tak menggores hati siapapun. Yang baik, tidak dilihat dari yang suaranya indah atau tidak. Tapi yang lidahnya senantiasa berdzi

Hidup Jadi Mudah Kalau Dekat Dengan Allah SWT (Ustadz T. Hanan Attaki, Lc)

بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِالرَّحِيْــــــــــــــم Temen-temen... Malam ini kita coba renungkan beberapa kisah tentang gimana hidup kita tuh jadi mudah, kalau kita deket dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. SEMUA MASALAH YANG KITA HADAPI DALAM HIDUP ITU AWALNYA GARA-GARA KITA JAUH DARI ALLAH Jadi kalau saya menganalogiin kayak 'Wifi' yah. Wifi itu ada modemnya tuh, dan ada jarak jangkauan modem itu sinyalnya sampai seberapa jauh, sebutlah misalnya sinyal wifi dirumah kita yang unlimited itu lima puluh meter. Kita pakai handphone, karna dia unlimited siapa aja boleh masuk dan dikasih password, kita bisa masuk. Tapi kalau misalnya kita jauh dari jangkauan modem, jangankan untuk buka Youtube.. Untuk nge-googling, untuk update status, sms aja gak sampe. KENAPA? KARNA KITA JAUH DARI PUSAT SINYALNYA ATAU MODEMNYA... Tapi kalau kita masuk area modem itu, kena, dapet sinyal wifi.. Kita bisa ngapain aja, apalagi unlimited kita bisa nonton ceramah-ceramah yang luar